SENI MUSIK
DAN TARI
"TARI KIPAS"
DI
SUSUN OLEH KELOMPOK 6 :
1. HESTI WIJAYANI
2. MEI SARI’AH
3. SARIFAH
4. SITI ROHYATI
5. PARTIYAH
FKIP
S-1 PGPAUD
UNIVERSITAS
TERBUKA
Pokjar
Banyumas
UPBJJ UT Purwokerto
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Gerak
merupakan aktivitas yang banyak dilakukan oleh anak usia dini. Mereka bergerak
sejak dari bangun tidur sampai tidur kembali. Tidak ada aktivitas di dalam
kehidupan ini yang tidak dilakukan dengan menggunakan gerak. Bahkan dalam
diampun manusia masih melakukan gerak, yaitu denyut jantung/pencernaan makanan.
Ini berarti pada hakikatnya setiap orang dapat mencipta tari, termasuk pendidik
anak usia dini. Seorang pendidik anak usia dini dituntut memiliki keterampilan
dalam menari. Ini penting karena dalam menari tidak hanya kemampuan
keterampilan motorik semata yang akan dicapai, tetapi juga berguna untuk
mengembangkan kecerdasan secara optimal.
Tari
tidak hanya disusun dari unsur gerak (kecerdasan kinestetik), tetapi juga
mempunyai irama (kecerdasan musikal). Selain itu tari juga terdiri dari
pola-pola gerak dan pola-pola lantai (kecerdasan spasial visual), yang dapat
dilakukan secara berkelompok atau juga individual (kecerdasan intrapribadi dan
antarpribadi). Kegiatan tari juga terdiri dari ketukan hitungan yang ritmis dan
dinamis (kecedasan logis matematis), serta dilakukan sesuai dengan tgema-tema
kehidupan alam semesta (kecerdasan naturalis). Tari juga merupakan bahasa
non-verbal atau bahasa gerak yang menyampaikan sesuatu kepada orang lain
(kecerdasan linguistik). Kompleksitas tari ini jika dilakukan dengan baik dan
benar pada pembelajaran anak usia dini akan mampu membantu pertumbuhan dan
kecerdasan anak secara optimal.
Dengan
demikian, kegiatan tari tidak hanya menekankan pada aspek psikomotorik semata, tetapi
juga pada aspek afektif dan kognitif. Cakupannya pun tidak hanya pada satu
bidang pengembangan seni saja, tetapi juga mencakup bidang pengembangan bahasa,
kognitif dan juga fisik (motorik). Jika kegiatan tari mampu mencakup
pengembangan semua aspek secara holistik, maka tidak menutup kemungkinan tari
dapat dijadikan sebagai titik pijak dalam pembelajaran. Ini berarti penciptaan
tari bagi anak usia dini harus dilakukan sesuai kaidah-kaidahnya, tidak hanya
penciptaan tari tetapi juga psikologi perkembangan anak.
B.
Perumusan Masalah
Pemupukan
minat anak sejak dini akan memberi konstribusi yang sangat berarti bagi
perkembangan anak pada masa depan. Oleh karenanya berbagai minat perlu dilatih
terutama melalui pembelajaran tari, karena pembelajaran tari dapat memberikan
pengalaman belajar yang menyenangkan kepada anak, baik dalam kelompok besar
maupun dalam kelompok kecil. Keharmonisan anak dalam menari merupakan hasil
kerjasama mereka. Dalam membangun kekompakan, secara tidak langsung perasaan
ingin menang sendiri anak mulai akan menghilang, perasaan setia kawan muncul
semakin erat, rasa saling menghargai akan tampak dan semuanya datang secara
alami. Kecenderungan subyektif yang cukup permanen dalam diri anak usia dinipun
akan lebur secara perlahan. Dengan demikian, minat anak dalam bidang tari akan
semakin baik.
Dari
uraian tersebut diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah cara meningkatkan minat anak dalam bidang Tari
Kipas?
2. Bagaimanakah konsep garapannya ?
C.
Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam
melakukan Tari Kipas sebagai berikut
:
a. Untuk meningkatkan minat anak dalam bidang tari
b. Untuk mengetahui konsep tari
2. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari
Keterampilan Tari Kipas baik bagi peserta didik adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan kepada
anak, baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil
b. Membangun kekompakan, secara tidak langsung
c. Perasaan setia kawan muncul semakin erat
d.
Rasa saling
menghargai akan tampak
D.
Sinopsis
Dari uraian yang telah penulis susun, maka pnyusun dapat
mengambil kesimpulan :
a. Tari Kipas dapat memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan kepada anak, baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil
b. Tari Kipas dapat membangun kekompakan, secara tidak
langsung
c. Tari Kipas dapat mempererat perasaan setia
d. Tari Kipas dapat meningkatkan rasa saling menghargai
BAB II
KONSEP GARAPAN
A.
Musik Iringan
Musik iringan yang dipakai dalam
pembuatan karya tari Kipas adalah musik orjen.
B.
Tata Pentas
Tata pentas Tari Kipas adalah Tari Berkelompok yang
terdiri dari 5 (lima) anak.
C.
Kostum dan Tata Rias
Kostum yang digunakan untuk memperagakan tari kipas
adalah Kostum Daerah Sumatera Selatan.
D.
Properti yang dipakai
Properti
yang digunakan dalam karya tari kipas untuk setiap penari adalah Kipas 1 buah.
E.
Tata Cahaya yang dibutuhkan
Tata
cahaya yang dibutuhkan : Lampu Cahaya Panggung
BAB III
URAIAN GERAK TARI KIPAS
1.
Silang Kipas
Tangan
kiri dipinggang, tangan kanan memegang kipas menempel di bahu kiri sambil
memegang kipas. Kipas masih menutup.
2.
Langkah kanan kiri
Kaki
melangkah ke kanan dua kali dan ke kiri dua kali dengan posisi tangan kanan
memegang kipas di atas bahu kiri tangan kiri dipinggang.
3.
Ayun Kipas
Membuka
kipas kemudian tangan kiri didepan, tangan kanan maju mundur/melenggang sambil
memegang kipas lalu bergantian tangan kiri. Posisi kaki diam dan gerakan badan mendut-mendut.
4.
Berputar kipas-kipas
Berjalan
berputar sambil memegang kipas. Tangan kiri lurus 180 derajat kemudian tangan
kanan sambil memegang kipas di kipas-kipaskan.
5.
Ayun Kipas keluar masuk
Kaki
kanan didepan dan kaki kiri di belakang. Badan mendut-mendut ke depan dan ke
belakang. Tangan kiri di pinggang dan tangan kanan memegang kipas sambil
kipas-kipas di depan dada.
BAB IV
PENUTUP
Demikian laporan pembuatan karya tari ini telah tersusun.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Apabila dalam penyusunan laporan ini
banyak kekeliruan dan kesalahan kami mohon maaf.
Banyumas,
5 Mei 2013
Penyusun