Informasi kepada Pengunjung setia di www.ra-miftahul-jannah.sch.id, mulai Hari Kamis, 13 Oktober 2016 Pukul 05.45 WIB, alamat blog www.ra-miftahul-jannah.sch.id telah pindah alamat di

www.khadhlah.blogspot.co.id

Terimakasih dan mohon maaf atas ketidaknyamanan ini

. What do you think ?: 10/02/14

Sosialisasi Aplikasi Dekstop EMIS 2014

SOSIALISASI
PENGUATAN TENAGA PENGOLAH DATA
PENDIDIKAN ISLAM PADA SEKSI PENDIDIKAN MADRASAH
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BANYUMAS
PURBASARI, 30 SEPTEMBER 2014

Sosialisasi Penguatan Tenaga Pengolah Data Pendidikan Islam Kementerian Agama Kabupaten Banyumas dilaksanakan di Purbasari Taman Pendidikan Pancuran Mas Purbalingga, dan acara dibuka dengan bacaan ummul kitab bersama-sama dipimpin oleh pembawa acara pada pukul 08.36 WIB.


Setelah acara dibuka, dilanjutkan dengan Laporan dari Ketua Penyelenggara yang disampaikan oleh Bapak H. Ibnu Asaddudin, S.Ag.M.Pd.

Beliau menyampaikan antara lain : Acara Sosialisasi Penguatan Tenaga Pengolah Data Pendidikan Islam pada hari itu dihadiri oleh 283 peserta dan dilaksanakan dengan DIPA Kankemenag Kabupaten Banyumas untuk kuota 215 peserta. Akan tetapi karena pendataan ini memiliki fungsi yang sangat fital, maka dengan jumlah peserta menjadi melebihi kuota yaitu 283 peserta.

Peserta yang hadir pada acara tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Koordinator PPAI diwakili oleh Bapak Mahdi, S.Pd.I mewakili 19 pengawas se-kabupaten Banyumas
2. RA, 25 peserta mewakili masing-masing kecamatan
3. MI, 179 peserta
4. Mts, 49 peserta
5. MA, 16 peserta
6. Panitia

Output dan outcome, data Emis Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015 diharapkan sudah final hari ini. Karena maksimal selesai dan sudah disetor pada tanggal 25-09-2014 di Kantor Seksi Pendidikan Madrasah Kabupaten Banyumas.
Acara akan dibuka secara resmi dengan kegiatan berbasis data, beliau berharap semoga bisa menjadi data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pembukaan acara Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Bapak Kasubag TU oleh Bapak Drs H. Akhsin Aedi, M.Ag. Dengan ucapan atau bacaan Bismillahirrohmanirrohim,bismillahitawakaltu lahaulawalaaquwwata illaa billaah, kegiatan sosialisasi pada tanggal 30 September 2014 dinyatakan resmi dibuka.

Setelah acara tersebut resmi dibuka, dilanjutkan dengan Penyampaian Materi. Materi yang pertama disampaikan oleh Bapak Drs. H. Akhsin Aedi, M.Ag.Beliau menyampaikan beberapa hal antara lain adalah sebagai berikut:

Sebagai petugas administrator database harus:
1. Tertarik dengan kompleksitas teknologi database, memiliki pengetahuan teknologi database dan sistem operasi.
2.   Memiliki interpersonal dan keterampilan komunikasi yang baik.
3.  Memiliki kemampuan untuk memahami data dan penggunaannya.
4.  Memiliki menejemen proses yang baik dan kemampuan pemecahan masalah.
5. Dapat bekerja dalam tim dan mengambil bagian dalam meneruskan pendataan tetapi juga dapat bekerja secara mandiri.
6. Memiliki kemampuan trouble shooting yang baik menentukan penyebabnya kesalahan operasi dan memutuskan apa yang harus dilakukan.
7. Pemikir kritis dan bisa menggunakan logika dan alasan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, alternatif, solusi dan kesimpulan atau pendekatan masalah.
8. Pendengar aktif, pemahamannya normal, meluangkan waktu untuk memahami poin yang dibuat.

EMIS adalah kepanjangan dari Education Management Information System (Sistem Database Pendidikan).

Fungsi database adalah untuk menentukan kebijakan, menentukan langkah-langkah kedepan, untuk mendapatkan Sertifikasi, BOS, TF, mendapatkan kepercayaan dari pemerintah kepada lembaga bahwa lembaga tersebut benar - benar ada.

Menjadi Operator janganlah bingungan, kalau bingung supaya bertanya. Karena database sangat penting bagi kepentingan madrasah.

Dasar kegiatan ini adalah surat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Nomor : Kd.11.02/2/PP.00/1887/2014.

Di Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, alhamdulillah sudah banyak yang sudah mengenal IT atau Teknologi Informasi, contoh dalam pengiriman surat cukup mengirim lewat email dan membaca blog.

Tujuan pokok kegiatan sosialisasi adalah akan melakukan pemutakhiran data pendidikan islam untuk periode semester ganjil 2014/2015 melalui sistem pendataan emis, mendukung kelancaran pelaksanaan pemutahiran data emis dengan cara berkoordinasi dlm melakukan verivikasi dan validasi. Pendukung pendataan adalah dengan NSM (Nomor Statistik Madrasah).

Perlu diperhatikan, pemutahiran diberlakukan bagi semua satuan pendidikan yang ada. Setiap satuan pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan mengisi format secara benar, akurat, tepat waktu (tidak boleh bohong). Bagi yang tidak mengisi data sebagaimana dimaksud diatas, maka keberadaannya tidak akan diakui oleh pemerintah.

Seluruh format pendataan dan aplikasi pemutahiran data emis semester ganjil 2014/2015 dapat di unduh pada website http://pendis.kemenag.go.id pada menu info penting.

Pemutakhiran data emis harus dilakukan secara sungguh-sungguh, dari RA, MI, MTS dan MA jadi satu pintu yaitu EMIS yang sudah bisa sampai terkirim ke jakarta/pusat.

Pentingnya data EMIS, sebagai contoh, NPSN, NISN tidak akan diterbitkan dan madrasah akan di backlace/ ditutup oleh kementerian agama dan tidak boleh beroperasional jika tidak mengisi secara akurat/benar dsb.

Materi ke 2 disampaikan oleh Bapak Kankemenag Kabupaten Banyumas yaitu Bapak. H. Bambang Sucipto, M.Pd

Beliau menyampaikan tentang Kebijakan Kementerian agama terkait pendataan EMIS.  Masalah pendataan kita masih lemah, karena awal berangkat dari masyarakat real termasuk madrasah, pondok pesantren dst adalah dari lembaga masyarakat yang akurasi data tidak dilakukan dengan baik walaupun data-data yang ada cukup mantap. Pekembangan lebih lanjut adalah perlu adanya pengelolaan data apalagi pendidikan formal dan bersifat kontinuitas, dan konprehensif serta integral. Jadi kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat penting dan dijadikan 1 (satu) titik awal dan harap diikuti dengan serius dan dengan baik jangan sampai menjadi ciri kemenag yang amburadul.

Pendataan yang dulu sudah dilakukan masih bersifat parsial, sehingga sumber pemberi data akan berbeda-beda.

Setiap tahun agar ada perubahan yang jelas secara khusus dalam bidang pendidikan dan dijadikan dalam 1 pintu yaitu emis. Baik jumlah siswa, lulusan, data guru dsb tinggal klik saja. Sehingga tidak boleh ngarang-ngarang lagi mulai dari RA, MI, MTS, MA, PONPES, DINIYAH dan yang sulit di akurasikan data adalah data santri. 

Akan dijadikan satu basis acuan dalam menyusun berbagai kebijakan sesuai dengan kondisi real dilapangan. Karena kita masih dipusingkan dengan pemberian tunjangan dengan jumlah data personal yang belum lengkap. Sehingga data ini sangat penting untuk dijadikan satu basis NEXT. (BOS, BSM dsb).

Setelah melalui EMIS, maka semua kegiatan harus dikonsultasikan dan jangan membuat sesuatu yang baru yang berhubungan dengan data. Agar berkesinambungan maka harus ada petugas khusus.
Pendataan itu mudah jika : Kontinuitas/rutin, tlaten, dan yang diberi tugas oleh masing-masing lembaga pendidikan harus memenuhi standar pendidikan sesuai aplikasi emis dan agar sudah mahir.

Kewajiban pemerintah, agar kontinue, integral dan komprehensif maka didukung dengan dana DIPA sehingga acara seperti ini bisa terlaksana.

Sistem koordinasi yang melakukan adalah dimasing masing satuan dan yang ada dikabupaten berkewajiban melakukan sosialisasi, pendampingan dsb. Akurat tidaknya data adalah sesuai dengan data dari lapangan. Kerja berbasis data untuk mengakuratkan data. Ini adalah arah kementerian agama kedepan.

Motivasi dan pengawasan/kordinasi melalui kankemenag sedangkan masalah teknis adalah dari penmad. Sehingga jangan sampai main-main dengan tugas pendataan, akibat baik buruknya ditentukan hari ini.

Acara Inti Sosialisasi adalah tentang Teknik Pengolahan Data Emis yang disampaikan oleh Bapak Dony Harahap dari Kantor Kemenag Propinsi Jawa Tengah. Namun sebelum beliau menyampaikan materi, diselingi pengumuman sebagai berikut :“Semuanya agar menyiapkan aplikasi dekstop dan data excel. Setiap aplikasi, format sudah ada tutorial dan petunjuk tetapi kelemahan kita tidak suka membaca secara tertulis atau yang lainnya dan masih suka mempertanyakan. Ketika akan menjalankan sesuatu kita harus tahu caranya dan perlu diperhatikan petunjuknya. Apabila ada permasalahan-permasalahan penginputan yang belum diketahui silakan ditanyakan saja pada hari ini dan hari ini data harus sudah benar-benar valid.” (Murtadho, S.Pd.I)

Adapun materi yang disampaikan oleh Bapak Dony Harahap, S. Kom (seksi Sarana Prasarana di Kantor kementerian Agama Propinsi Jawa  Tengah) adalah sebagai berikut:

“Ada beberapa Madrasah yang tidak melakukan update dan Banyumas di anggap kurang kinerjanya sehingga beliau turun ke Banyumas.

Kalau Bapak/Ibu mendapat Bantuan RKB maka peruntukannya adalah RKB dan jika mendapat Rehab maka peruntukannya adalah untuk Rehab dan jangan sampai bantuan dana tidak sesuai dengan peruntukannya.

Beliau adalah Ketua EMIS di Jawa Tengah.

Evaluasi pendataan 2013/2014 sebagai berikut:

Saat ini baru ada aplikasi Emis dekstop untuk MI, MTS, dan MA dan untuk RA Aplikasi dekstop akan dikirim minggu depan.  Sehingga jika sudah ada dekstop maka data sudah tidak perlu dikirim ke Kantor Kemenag dan cukup diisi melalui aplikasi EMIS Dekstop.

Beberapa madrasah yang tidak mengisi secara maksimal adalah resiko di tanggung oleh satu Kabupaten. Dan yang bertanggung jawab adalah satu Kabupaten. Kalau ada 1 yang tidak update, maka 1 Kabupaten belum bisa diterima update datanya.

Untuk MI secara Nasional, Jawa Tengah ada diposisi 5 Besar tetapi sayang datanya tidak bisa 100 %.
Untuk MTS, Jawa Tengah Peringkat Ke 6, belum bisa 100% terutama yang swasta.
Untuk MA, Jawa Tengah Peringkat ke 5, dan belum bisa 100%.

Jawa Tengah diantara Jawa Timur dan Jawa Barat, Jawa Tengah termasuk Nomor 3. Dan Jawa Tengah sudah melaksanakan sosialisasi karena jumlah lembaganya terbanyak.

Evaluasi Pengawas PAIS dan Madrasah, Pengawas paling rendah karena belum bisa memisahkan antara PAIS dengan Madrasah dan data tidak ada sama sekali.

Di Banyumas yang tidak melakukan Update ada 1 Madrasah Ibtidaiyah Swasta. (ternyata dari MI Purwokerto Utara, sudah tutup).

PMA Nomor 90 Tahun 2013 tentang ijin pendirian Madrasah, sejak 5 tahun sudah bisa mengevaluasi SK Operasional pada Madrasah masing-masing karena harus punya Sarpras dsb. Untuk Kabupaten Pekalongan paling banyak menyumbang Madrasah yang tidak mengupdate dari MI, MTS, dan MA.

Banyumas masih dianggap kinerjanya kurang karena tidak ada konfirmasi ke Kanwil bahwa Madrasah Khoeru Ummah sudah tutup.

Untuk RA yang paling parah atau berkurang dan banyak yang mengundurkan diri. RA memiliki dua kaki atau dua stempel. Kalau ada bantuan dari Dinas, maka Stempelnya TK dan jika ada bantuan dari Depag, maka stempelnya menggunakan dari Depag (RA). Dan kedepannya agar jangan ada yang masih menggunakan DUA STEMPEL LEMBAGA (TK dan RA).

Evaluasi pengisian EMIS semester genap tahun 2013/2014, untuk MI ada yang masih tidak mengisi Ijin Operasional. Untuk MTS Banyumas masih ada yang tidak mengisi Ijin Operasional. Kalau SK Operasional hilang maka minta surat keterangan hilang pengganti ke Kabupaten dan jangan diam saja dan untuk MA tidak ada masalah dan aman-aman saja.

NSM lama masih digunakan dan tidak menggunakan SK NSM di Kabupaten.

Kalau Madrasah masih menggunakan NSM lama maka tidak akan diterima datanya.

Harus memperhatikan periodisasi Semester Ganjil dan Semester Genap.”